Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Realitas Masyarakat dalam Karya Sastra Penulisnya

      Karya sastra merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang sangat penting dan bernilai tinggi. Sudah selayaknya kita menaruh perhatian dan merasa bertanggung jawab atas kelesteriannya. Wujud perhatian dan tanggung jawab kita terhadap karya sastraa tersebut, antara lain, berupa sikap menghargai dan mau mempelajari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

     Karya sastra diciptakan untuk dinikmati dan diambil manfaatnya. Karya sastra yang baik tidak hanya menghibur tetapi memperkaya batin penikmatnya dengan nilai-nilai luhur. Menurut Sumardjo (1988:30) "Membaca karya sastra dapat menolong pembacanya menjadi manusia berbudaya (cultured man). Manusia yang berbudaya adalah manusia yang responsif terhadap apa-apa yang luhur dalam hidup ini." Nilai-nilai yang tersimpan dalam karya sastra daat menjadikan penikmatnya semakin arif dalam menghadapi hidup ini.

     Kondisi kebudayaan suatu masyarakat dapat diketahui lewat karya sastra milik masyarakat tersebut. Hal ini memang tidak mutlak, dan kondisi yang ada dalam masyarakat belum tentu sama persis dengan kenyataan yang ada dalam karya sastra. Paling tidak, ada kaitan antara kenyataan dalam karya sastra dengan kondisi suatu masyarakat sehingga sastra dapat digunakan untuk mendekati kondisi masyarakat sebenarnya. Harus disadari bahwa dalam karya sastra tersimpan unsur-unsur kebudayaan idiil yang berupa ide-ide, gagasan, norma-norma, peraturan-peraturan, dan nilai-nilai yang dipedomani individu dalam bertingkah laku dalam masyarakat. Menurut Koentjaraningrat (1987:5) "Kalau warga masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka itu dalam tulisan, maka lokasi kebudayaan ideel sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat yang bersangkutan."

     Nilai-nilai budaya yang pernah ada dalam masyarakat Indonesia, baik nilai budaya tradisional maupun modern, dapat digali dari karya-karya sastra milik bangsa Indonesia. Nilai-nilai budaya yang dianggap luhur itu perlu dilestarikan dan diteladani agar menjadi kekuatan dalam proses pembangunan negara tercinta ini. Nilai-nilai budaya asing yang selaras dengan kepribadian bangsa Indonesia dan sangat berguna bagi bangsa Indonesia saja yang kita terima.Hal ini pernah dikemukakan oleh Soemardjan dalam Waluyo (1993:11) yakni"Pembangunan seharusnyaa merupakan pengerahan internal dan pembentukan kembali unsur-unsur kebudayaan yang adan (sic!) dan bukan penyuntikan unsur-unsur asing yang telah baku."

Post a Comment for "Realitas Masyarakat dalam Karya Sastra Penulisnya"