Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Harga Ikan Cukup Mahal Saat Musim Menuai Padi

     Pada kesempatan tertentu, saat musim panen, misalnya, harga ikan cukup mahal. Para petani yang sedang memanen padi membutuhkan ikan dalam jumlah banyak untuk menjamu para pekerjanya. Saat seperti ini, ikan, terutama ikan mujair sangat laku. Sebab itu Ibu Bonar merasa sangat kecewa ketika Ayah Bonar tidak menghasilkan ikan saat musim panen tiba, seperti terungkap lewat kutipan berikut.


     "Bah. Tak ingatkah dia bahwa pada pasar pagi kali ii, ikan mahal harganya? Bah. Sudah kuingatkan dari minggu lalu... tapi ... ah, kemanakah dia pergi? Sudah kuingatkan di lereng bukit sana, sedang musim panen. Itu berarti, orang-orang itu butuh ikan mujair yang banyak untuk pekerja-pekerjanya (Ibu Bonar:101).


     Apalagi Ayah Bonar suka menjual ikan tangkapannya itu untuk berjudi. Uang hasil jugal ikan itu bisa habis untuk berjudi. Ayah Bonar meminjam uang di warung bila kalah bermain judi. Biasanya, mau tidak mau Ibu Bonar juga yang membayar hutang-hutang Ayah Bonar tersebut. Perhatikan kutipan berikut.


     "Baiklah... saya akan membayar hutang judimu itu. Tapi ingat!" kata Ibu seraya menangis waktu itu. .... Ibu melunasi hutang Bapak di kedai Amani Husor. Ibu tak mengelak. Dilunasinya semua hutang Bapak (Ibu Bonar: 105)


     Bagi Ibu Bonar dan keluarganya, memanfaatkan alam merupakan keharusan. Maksudnya, mereka memanfaatkan alam (yang berupa fauna, yakni ikan) itu bukan pekerjaan sampingan atau sekedar hobi. Mereka adalah keluarga nelayan yang mengandalkan perolehan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Penghasilan keluarga itu berkurang bahkan tidak ada bila mereka tidak menangkap ikan dan tidak mengerjakan pekerjaan lain.

Post a Comment for "Harga Ikan Cukup Mahal Saat Musim Menuai Padi"