Pemanfaatan Alam Berupa Fauna

Nilai pemanfaatan alam yang berupa fauna yang hidup di air, yakni ikan, ditemukan dalam cerita pendek Ibu Bonar karya Palti R. Tamba.

Keluarga Ibu Bonar bertempat tinggal tidak jauh dari sebuah danau. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka nangkap ikan yang banyak terdapat di danau itu. Selain untuk konsumsi sendiri, ikan-ikan itu mereka jual, dan uang hasil penjualan ikan-ikan itu mereka gunakan untuk membeli barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut.

"Nai Bonar...!" begitu panggilan yang tiba-tiba untuk Ibu. Aku dan Ibu serempat menoleh. Berhenti. Kami melihat Nai Roma, tetangga kami, berjalan lebih cepat, mengejar kami. Masih di jalan besar.

"Ada apa? Bagaimana? Mahal kan harga ikan tadi?" tanya Ibu setelah Nai Roma tinggal beberapa langkah di belakang kami.

"Ya, cukup mahallah, " angguk Nai Roma dengan napas terengah-engah di sebelah Ibu. Nai Roma menjinjing keranjang ditutup kain.

"Lama laku" Ibu melihat keceriaan di wajah Nai Roma itu.

"Sebaik kami sampe pembeli malah berebut. Bahkan yang membeli ikanku tadi, sudah memesan untuk minggu depan," cerita Nai Roma lancar. Aku melihat Ibu mengangguk. Entah perasaan apa yang berkecamuk dibenaknya. Kesal? Jengkel? Cemas? Cemburu? (Ibu Bonar:106)

Ikan-ikan di danau itu ditangkap dengan bubu. Biasanya ayah Bonar yang memasang bubu tersebut ke dalam danau, dan diangkat pagi-pagi sekali. Ibu Bonar, Bonar, dan adiknya menunggu ayah Bonar sambil membawa keranjang ikan ke tepi danau. Ayah Bonar menggunakan perahu saat mengangkat perangkap ikan tersebut. Perhatikan kutipan berukut.

"Bapakmu memang membawa dayung subuh tadi, Bonar?" tanya Ibu sambil melepaskan kain sarung yang dikenakannya. ...

"Iya, Bu. Pake penutup kepala dan sal lagi," sahutku. Aku membersihkan keranjang rotan dan baskom plastik yang digunakan sebagai tempat ikan.

"Kau yakin Bapakmu pergi mangenet 1) bubu? (Ibu Bonar:100)