Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tema Cerita Pendek Dari Paris

      DALAM cerita pendek Dari Paris ini kita jumpai seorang lelaki berusia delapan puluhan tahun yang selalu merindukan anak lelakinya satu-satunya yang tlah menjadi orang sikses dan kaya. Pak Kasim, lelaki tua pensiunan guru itu, sudah lama sekali tetidak bertemu Alwi, sudah hampir sepuluh tahun. Pak Kasim ingin sekali dijenguk Alwi tetapi tetapi anak kebanggaannya itu sngat sibuk bekerja sehingga tidak sempat memberinya kasih sayang dan perhatian kecuali mengiriminya uang. Ketika Pak Kasim meninggal, Alwi datang langsung dari Paris tetapi direktur itu hanya bertemu dengan makam ayahnya dan uang yang pernah dikirimkannya kepada ayahnya.

     Cerita pendek Dari Paris karya Haris Efendi Thahar ini sesungguhnya bertutur tentang keruntuhan sendi-sendi kekeluargaan akibat perkembangan jaman. Cerita pendek ini memaparkan ekses-ekses yang sangat mungkin timbul dan mengiringi kemajuan jaman. Dalam cerita pendek ini jelas terlihat merenggangnya ikatan batin antaranggota keluarga, khususnya antara ayah dan anak. Kerenggangan itu disebabkan antara lain, kesibukan kerja. Seorang ayah yang sudah lanjut usia merasa kecewa karena anaknya terlalu mencintai pekerjaan sehingga menelantarkannya. Jadi, tema cerita Pendek ini adalah orang tua yang sudah lanjut usia membutuhkan kasih sayang anaknya.

     Amanat berkaitan erat dengan tema atau persoalan pokok yang membangun cerita. Amanat cerita pendek Dari Paris adalah seorang anak seharusnya berbakti kepada orang tuanya.

     Kini ia telah pulang ke tanah air, tetapi tidak sempat pulang ke kekampung menjenguk ayahnya karena Alwi segera mendduduki jabatan direktur sebuah perusahaan. Karna itu orang tua itu hanya menerima surat dari Alwi. Sebenarnya ia, Pak Kasim, lelaki pensiunan guru itu kecewa. Sebagai anak yang terpelajar, mestinya Alwi pulang ke Sumatra menjumpai ayahnya terlebih dahulu. Mustinya ada pesta selamatan di rumah, biar orang sekampung tahu bahwa Pak Kasim yang cuma pensiunan guru SD berhasil mendidik anak-anaknya menjadi orang (Dari Paris halaman 22)

Selanjutnya dalam kutipan berikut.
     Dalam suratnya, lelaki itu mengatakan bahwa ia amat ingin mendengarkan suara anaknya, suara pewaris keturunannya. Tentu saja termasuk cucu-cucunya. 
     Tapi sayang, Alwi menerjemahkan lain. Oleh karena itu ia mengirimkan wesel ekstra untuk memasang telepon agar suaranya dapat didengar oleh ayahnya 
(Dari Paris halaman 23)




Post a Comment for "Tema Cerita Pendek Dari Paris"