Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ringkasan Cerita Pendek Salvador

 


     Salvador dituduh maling ayam lalu dihukum mati. Para serdadu menyeret mayatnya berkeliling kota kemudian menggantungnya di gerbang kota yang dulu dibangun oleh para penjajah. Para serdadu ingin memberi peringatan kepada orang-orang yang berani membangkang.

     Orang-orang berduyun-duyun menyaksikan mayat Salvador. Mayat Salvador itu digantungi pamphlet bertuliskan MALING AYAM dan tidak ada seorang pun yang dapat membacanya setelah angina kencang membalikkan pamphlet itu. Angin kencang juga menggetar-getarkan pamphlet sehingga pamphlet itu menutupi wajah Salvador yang berewokan.

     Sudah lama Salvador dicari-cari oleh para serdadu. Sudah banyak orang yang mengenal Salvador meskipun tidak bertemu langsung. Selama ini Salvador dikenal orang lewat selebaran-selebaran gelap yangselalu menganjurkan pemberontakan, juga lewat poster-poster yang disebarkan ke penjuru kota. Sekarang orang dapat melihat langsung wajah Salvador yang dilumuri pasir yang berasal dari suatu tempat yang menyimpan sejarah kekejaman di masa lalu.

     Badai pasir membuyarkan kerumunan orang-orang yang menyaksikan mayat Salvador dan para serdadu berlindung di dalam terowongan gerbang bekas benteng penjajah. Segenap kota menjadi kelam. Sesudah makan malam orang-orang pergi ke gereja dan para serdadu kembali menjaga mayat Salvador.

    Ternyata sebagian serdadu itu mulai menganggap Salvador sebagai pahlawan. Menjelang fajar, para serdadu itu sudah menjadi mayat dan komandan mereka digantung di gerbang kota itu. Ada pamphlet bertuliskan MALING AYAM di leher Komandan. Pesan yang ditulis dengan darah segar di tembok kota itu menjelaskan semuanya. Mayat Salvador telah diambil oleh Carlos Santana yang akan melanjutkan kepemimpinan Salvador.

Baca Juga:

Nilai Budaya, Masyarakat, dan Karya Sastra  

Cerita Pendek Mudah Beradaptasi

Post a Comment for "Ringkasan Cerita Pendek Salvador"